Abstrak Game Bully

Penelitian kali ini kami memilih game Bully sebagai objek yang akan diteliti dengan urgensi atau kepentingan penelitian yaitu menyadarkan banyaknya hal–hal kejahatan yang tidak patut ditiru pada game Bully. Dengan tujuan penelitian menjauhkan para remaja yang masih duduk di bangku sekolah dari hal – hal buruk yang ada didalam game Bully, dengan kata lain menjadikan game Bully sebagai contoh dari prilaku buruk atau kenakalan remaja yang harus dihindari.



Metode penelitian yang kami gunakan untuk penelitian pada game Bully ini adalah metode kualitatif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena dengan mendalam dan dilakukan dengan mengumpulkan data sedalam-dalamnya.

Game Bully itu sendiri merupakan game yang berceria tentang James 'Jimmy' Hopkins yang merupakan seorang remaja nakal dan anak yatim piatu yang telah diusir beberapa kali oleh sekolah lamanya. Ia pun akhirnya dimasukkan ke Akademi Bullworth oleh ayah dan ibu angkatnya.

 Game Bully menggunakan konsep-konsep dasar dari semiotika Ferdinand de Saussure, yang dikenal sebagai bapak pendiri semiotika modern. Saussure membagi tanda-tanda menjadi dua elemen dasar, yaitu signifier (penanda) dan signified (yang diacu). Dalam game Bully, signifier dan signified digunakan dalam bentuk karakter, lingkungan, dan gameplay.

Beberapa contoh penggunaan konsep Saussure dalam game Bully adalah sebagai berikut:

- Karakter sebagai penanda

- Lingkungan sebagai signified

- Gameplay sebagai signifier

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ingin menyadarkan bahwa sangat banyak hal-hal buruk yang terkandung didalam game Bully, hal ini harus ditekankan karena pemain dari game Bully ini sangat didominasi oleh kalangan dibawah umur yang memiliki kemungkinan besar untuk mencontoh hal buruk yang ada didalam game Bully.


Nama Kelompok:

Raviluna Sabda Alif 202146500751

Rio Restu Fauzi 202146500798


Komentar