Hasil
Analisis Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta
Dari
video Live Youtube ISI Surakarta Official yang berjudul Live Pascasarjana ISI
Surakarta ( Ujian Terbuka Promosi Doktor Pandu Pramadita) berlangsung pada tanggal 14 Maret 2023 yang
membahas tentang “Inovasi bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya Surakarta”
bahwa kesenian wayang kulit tidak hanya memiliki nilai adi luhung pada aspek
pertunjukan dan sastra, tapi juga pada aspek bentuknya. Dalam perkembangannya
seiring perkembangan jaman, bentuk figur kayon di Surakarta ini mengalami
perubahan dan muncul berbagai ragam bentuk.
Melalui
presentasinya, figur kayon ini dipilih oleh Pak Pandu karena memiliki nilai adi
luhung pada banyak aspek seperti aspek pertunjukan, aspek bentuk, dan aspek
sastra. Dalam video tersebut Pak Pandu juga menjelaskan bahwa seiring
perkembangan zaman, figur kayon dalam wayang kulit mengalami banyak modifikasi
seperti bentuk, ukiran, lukisan, serta filosofinya. Pak Pandu menggunakan
Metode
Fenomenologi sebagai metode
penelitiannya. Ada pula ragam bentuk kayon yang terdiri dari 6 aspek yaitu
ragam raut bidang, ragam isian, ragam ukuran, ragam tatahan, ragam sunggingan,
dan ragam sunggingan belakang. Dalam video juga dijelaskan bahwa terdapat 2
jenis wanda kayon yaitu Kayon Wanda Wadon dengan ciri khas memiliki bentuk yang
gempal, dan Kayon Wanda Lanang dengan ciri khas memiliki bentuk yang ramping.
Dalam proses pembuatan inovasi figur kayon, Pak pandu menjelaskan bahwa beliau
menggunakan pengukuran dengan metode golden ratio. Selain menggunakan
perbandingan 2:1 dan 5:3, Pak Pandu juga menggunakan 2 teknik desain, yaiyu
grid dan dasar bidang.
Kesimpulan
yang saya dapatkan dari live ujian terbuka promosi doktor Beliau yaitu inovasi
bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya Surakarta memunculkan ragam bentuk
figur yang memiliki estetikanya dan terjadi karena sang seniman mengalami pengalaman
estetis dan pengalaman artistik. Memiliki nilai filosofis pandangan manusia
terhadap dunia yang disebut kosmologi yang terbagi menjadi tiga bentuk yaitu,
makrokosmos, mikrokosmos, dan metakosmos. Dan masyarakat Indonesia dapat
meningkatkan apresiasi terhadap kesenian wayang kulit dan dapat membedakan
bentuk figure dari wayang kulit tersebut.
Komentar
Posting Komentar